OnokAe.com, JAKARTA — Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) Penny K Lukito langsung mengecek temuan Singapura terkait kandungan alergen sulfur dioksida dan asam benzoat di kecap manis hingga saus sambal ABC Singapura. Ia belum bisa memastikan terkait adakah risiko di balik penarikan tersebut.
Singapore Food Agency (SFA) mempersoalkan tidak dicantumkannya kandungan alergen sulfur dioksida dan asam benzoat pada kecap manis dan saus sambal ayam goreng ABC. Mereka khawatir, konsumen yang memiliki alergi bisa berisiko mengalami sejumlah keluhan reaksi sensitif.
Misalnya efek dari kandungan sulfur dioksida, pada sejumlah individu menyebabkan reaksi alergi seperti serangan asma, sakit kepala, hingga mual. Meski begitu, SFA memastikan kandungan alergen dalam produk kecap dan saus sambal ABC ayam goreng masih dalam batas ambang batas yang diizinkan dalam bahan pangan.
“Saya cek lebih dulu,” kata Penny saat dihubungi detikcom, Rabu (7/9/2022).
Baca juga: Kecap Manis-Sambal ABC Ditarik Singapura, Kenapa Alergen Harus Dicantumkan?
Dikutip dari Pedoman Label Pangan Olahan BPOM RI 2020, produk yang memiliki kandungan alergen wajib mencantumkan keterangan tersebut di label kemasan, sebagai peringatan. Berikut aturannya.
Keterangan mengenai nama produk dan peringatan pada label harus dicantumkan dengan ukuran huruf paling kecil sama dengan atau lebih besar dari huruf kecil “o” pada jenis huruf Arial dengan ukuran 2 mm (dua milimeter) (Arial 12 point).
Keterangan berupa peringatan tersebut meliputi:
a. peringatan terkait penggunaan pemanis buatan;
b. keterangan tentang pangan olahan yang proses pembuatannya bersinggungan dan/atau
menggunakan fasilitas bersama dengan bahan bersumber babi;
c. keterangan tentang alergen;
d. peringatan pada label minuman beralkohol; dan/atau
e. peringatan pada label produk susu.
Bikin artikel seru kamu yang menarik dan bermanfaat! Let’s join OnokAe Ada Aja dengan klik di sini.
